Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

CONTOH PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU, DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK

CONTOH PEMBELAJARAN TERPADU, DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK

A.        Pembelajaran Tematik Integrated (Terpadu)

CONTOH PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU, DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK
Kurikulum Sekolah menggunakan pendekatan pembelajaran tematik integratif dari kelas I sampai kelas VI. Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema.
Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia.
Dalam pembelajaran tematik integratif, tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan kehidupan manusia. Untuk kelas I, II, dan III, keduanya merupakan pemberi makna yang substansial terhadap mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari IPA dan IPS yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran penting sebagai pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya.
Dari sudut pandang psikologis, peserta didik belum mampu berpikir abstrak untuk memahami konten mata pelajaran yang terpisah kecuali kelas IV, V, dan VI sudah mulai mampu berpikir abstrak. Pandangan psikologi perkembangan dan Gestalt memberi dasar yang kuat untuk integrasi Kompetensi Dasar yang diorganisasikan dalam pembelajaran tematik. Dari sudut pandang transdisciplinarity maka pengotakan konten kurikulum secara terpisah ketat tidak memberikan keuntungan bagi kemampuan berpikir selanjutnya.

Di bawah ini adalah  tema-tema yang telah disiapkan untuk peserta didik Sekolah Dasar kelas I, II,IV dan V pada Kurikulum 2013.

 Tema-Tema di Sekolah Dasar

KELAS I
KELAS IV
1.      Diriku
2.      Kegemaranku
3.      Kegiatanku
4.      Keluargaku
5.      Pengalamanku
6.      Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri
7.      Benda, Hewan dan Tanaman di Sekitarku
8.      Peristiwa alam
1.      Indahnya Kebersamaan
2.      Selalu Berhemat Energi
3.      Peduli Terhadap Makhluk Hidup
4.      Berbagai Pekerjaan.
5.      Pahlawanku
6.      Indahnya Negeriku
7.      Cita-citaku
8.      Tempat Tinggalku
9.      Makanan Sehat dan Bergizi
KELAS II
KELAS V
1.      Hidup Rukun
2.      Bermain di Lingkunganku
3.      Tugasku Sehari-hari
4.      Hidup Bersih dan Sehat
5.      Aku dan Sekolahku
6.      Air, Bumi, dan Matahari
7.      Merawat Hewan dan Tumbuhan
8.      Keselamatan di Rumah dan Perjalanan
1.      Organ Gerak Hewan dan Manusia
2.      Udara Bersih
3.      Makanan Sehat
4.      Organ Peredaran Darah Hewan dan Manusia
5.      Ekosistem
6.      Kalor dan Perpindahannya
7.      Benda-benda Sekitar
8.      Peristiwa dalam Kehidupan
9.      Lingkungan Sahabat Kita
KELAS III
KELAS VI
      1.    Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
      2.    Menyayangi Tumbuhan dan Hewan di Sekitar
      3.    Benda di Sekitarku
      4.    Hak dan Kewajibanku
      5.    Perubahan Cuaca
      6.    Energi dan Perubahannya
      7.    Perkembangan Teknologi
      8.    Praja Muda Karana
 1.          Selamatkan Makhluk Hidup
 2.          Persatuan dalam Perbedaan
 3.          Tokoh dan Penemuan
 4.          Globalisasi
 5.          Wirausaha
 6.          Menuju Masyarakat Sehat
 7.          Kepemimpinan
 8.          Bumiku
 9.          Menjelajah Angkasa Luar


B.        Pendekatan Saintifik (Ilmiah)

Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV, proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:
1.          Mengamati;
2.          Menanya;
3.          Mengumpulkan informasi/eksperimen;
4.          Mengasosiasikan/mengolah informasi; dan
5.          Mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:

Keterkaitan antara Langkah Pembelajarandengan Kegiatan Belajar dan Maknanya

Langkah Pembelajaran
Kegiatan Belajar
Kompetensi yang Dikembangkan
Mengamati
Membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat)
Melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi
Menanya
Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat
Mengumpulkan informasi/ eksperimen

-     melakukan eksperimen
-     membaca sumber lain selain buku teks
-     mengamati objek/ kejadian/
-     aktivitas
-     wawancara dengan narasumber

Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Mengasosiasikan/
mengolah informasi
-     mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.
-     Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.
Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan .

Mengkomunikasikan

Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya

Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan
singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.


C.        Penilaian Autentik (Responsif)

Dalam rangka melaksanakan penilaian autentik yang baik, guru harus memahami secara jelas tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, guru harus bertanya pada diri sendiri, khususnya berkaitan dengan: (1) sikap, pengetahuan dan keterampilan apa yang akan dinilai; (2) fokus penilaian akan dilakukan, misalnya, berkaitan dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan; dan (3) tingkat pengetahuan apa yang akan dinilai, seperti  penalaran, memori, atau proses. Bentuk-Bentuk Penilaian Autentik Yang Di Kembangkan

1.  Penilaian Sikap

a.   Observasi
b.   Penilaian Diri
c.   Penilaian Antarteman
d.   Jurnal Catatan Guru

2.   Penilaian Pengetahuan

a.   Tes Tulis
b.   Tes Lisan
c.    Penugasan

3.   Penilaian Keterampilan

a.    Penilaian Kinerja
b.    Penilaian Proyek
c.     Penilaian Portopolio